KADAL MADAGASKAR

Di Madagaskar ada lebih dari 210 spesies kadal. Beberapa di antaranya yang paling dikenal yaitu bunglon, tokek, bengkarung, dan iguana Madagaskar. Anehnya, pulau ini tidak memiliki kadal agama dan biawak yang ditemukan di Asia dan Afrika.

Tokek siang
Berbeda dengan tokek pada umumnya yang aktif pada malam hari, tokek siang termasuk kadal yang aktif pada siang hari. Tokek siang biasanya memakan serangga.

Tokek ekor daun atau Uroplatus
Tokek ini kamuflasenya benar-benar luar biasa. Tidak aktif pada siang hari, tokek Uroplatus hanya bergerak saat merasa terganggu. Gangguan ditanggapi dengan peragaan yang mengesankan dari mulut berwarna cerah yang terbuka lebar dan ekor yang menegang. Pada malam hari tokek ini berburu serangga.

Bunglon
Madagaskar merupakan rumah bagi kurang lebih separuh dari sekitar 150 spesies bunglon di dunia. Bunglon di sini mengacu pada reptil dalam suku Chamaeleonidae dengan ukuran kecil hingga sedang yang dikenal karena kemampuannya mengubah warna secara mencolok. Berbeda dengan keyakinan umum, bunglon ini biasanya tidak berubah warna untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarnya. Namun, warna pada umumnya digunakan untuk mengungkapkan emosi, mempertahankan wilayah, dan berkomunikasi dengan pasangan.

Perubahan warna terjadi karena adanya dua lapisan sel khusus yang terletak tepat di balik kulit luarnya yang transparan.

Bunglon cenderung mempertahankan wilayah kekuasaannya dan menyerang sesamanya dari spesies yang sama. Pemburu yang senantiasa memanfaatkan kesempatan yang ada ini setia menunggu mangsanya datang hingga berada dalam jangkauan lidahnya yang panjang. Kebanyakan bunglon berkembang biak dengan cara bertelur; telurnya berkembang dan menetas di luar badan sang induk.

Di beberapa daerah di Madagaskar, bunglon ditakuti karena dianggap memiliki kekuatan gaib dan mampu meramalkan masa depan.

Termasuk di antara reptil terkecil di dunia yaitu bunglon daun atau ekor kudung dari marga Brookesia. Salah satu spesies Brookesia panjang maksimalnya hanya satu inci (30 mm) lebih. Hewan kecil ini bisa ditemukan di antara dedaunan mati pada permukaan tanah hutan hujan dan hutan gugur (hutan peluruh) yang kering di banyak wilayah Madagaskar. Brookesia memangsa serangga kecil dan mengandalkan penyamaran melalui perubahan warna supaya bisa lolos dari ancaman predator. Saat merasa terganggu, bunglon ini akan berpura-pura mati dan berusaha meniru daun mati yang jatuh di tanah. Brookesia paling mudah ditemukan pada malam hari ketika sedang tidur di antara daun-daun semak belukar.

Tokek siang


< halaman sebelumnya | Beranda | halaman selanjutnya >

halaman 14 dari 27